Kamis, 29 Agustus 2013

PARASIT PADA IKAN

PE NDAHULUAN


Pada prinsipnya penyakit yang menyerang organisme budidaya tidak datang begitu saja, tetapi melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kulitas air), kondisi inang (organisme budidiya), dan adanya jasad patogen (jasad patogen). Organisme yang diserang penyakit pada umumnya berasal dari kelompok hama, parasit, dan non parasit. Namun, yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah penyakit yang disebabakan oleh parasit. Parasit yang dapat menyerang organisme adalah dari jenis virus, bakteri, jamur, protozoa, golongan cacing dan udang renik. Serangan parasit biasanya terjadi pada kolam yang kualitas airnya buruk atau kolam yang tidak terawat. Parasit dapat didefinisikan sebagai organisme yang hidup pada organisme lain, yang disebut inang, dan mendapat keuntungan dari inang yang ditempatinya hidup, sedangkan inang menderita kerugian. Parasitology merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang kehidupan parasit. Kehidupan parasit memiliki keunikan karena adanya ketergantungan pada inang. Mempelajari parasit memerlukan pengertian tentang konsep symbiosis atau hidup bersama antara dua organisme. Ada beberapa jenis bentuk symbiosis, antara lain, yaitu comensalisme dimana pada hubungan ini kedua organisme yang bersymbiosis masing-masing memperoleh keuntungan dan tidak ada yang dirugikan, sedangkan mutualisme adalah kedua organisme mendapatkan keuntungan, dan jika salah satu diantaranya tidak tersedia maka tidak akan terjadi kehidupan. Parasitisma merupakan suatu bentuk hubungan antara dua organisma yang berlainan jenis yang satu disebut inang sedangkan yang lainnya disebut parasit, dimana parasit sangat bergantung pada dan hidup atas pengorbanan inangnya, baik secara biokimia maupun secara physiology. 
Infeksi jamur pada ikan  biasanya disebabkan oleh jamur dari genus Spaprolegnia dan Achyla. Jamur biasanya hanya akan menyerang jaringan luar tubuh ikan yang rusak sebagai akibat luka (Ulcer)  atau penyakit lain. Jamur dapat pula menyerang telur ikan. Selain karena luka, kehadiran jamur dapat pula disebabkan atau dipicu oleh kondisi air akuarium yang buruk, baik secara fisik maupun kimia. Ikan-ikan berusia tua diketahui sangat rentan terhadap infeksi jamur. Beberapa jamur diketahui juga menyerang bagian dalam jaringan tubuh ikan.

TINJAUAN PUSTAKA


Parasit adalah merupakan organisme yang hidup pada organisme lain yang mengambil makanan dari tubuh organisme tersebut, sehingga organisme yang tempatnya makan (inang) akan mengalami kerugian. Menurut Grabda (1991), parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organism lain yang biasanya menimbulkan bahaya terhadap inangnya. Berdasarkan habitatnya pada inang, parasit dapat dibedakan menjadi parasit eksternal (ektoparasit) dan parasit internal (endoparasit). Ektoparasit hidup pada permukaan tubuh inang atau tempat – tempat yang sering terbuka seperti mulut dan insang. Endoparasit hidup dalam tubuh inang, yaitu organ dalam dan jaringan. Kelompok organisme parasit yang berada diantara ektoparasit dan endoparasit disebut sebagai mesoparasit. Amerika (Cheng, 1973).
Parasitisme adalah hubungan dengan salah satu spesies parasit dimana inangnya sebagai habitat dan merupakan tempat untuk memperoleh makanan atau nutrisi, tubuh inang adalah lingkungan utama dari parasit sedangkan lingkungan sekitarnya merupakan lingkungan keduanya (Kabata, 1985).
Salah satu organisme penyakit yang banyak menyerang ikan adalah dari kelompok jamur (fungi).  Menurut Ratentondok.,A, (1985), infeksi oleh jamur dapat menyerang telur ikan, larva ikan, tokolan (juvenil) dan ikan-ikan dewasa. menurut Srikandi Fardiaz (1992) Jamur/Fungi (jamak) atau fungus (tunggal) diartikan sebagai suatu organisme eukariotik yang mempunyai ciri-ciri ; (1) Mempunyai inti sel (2) Memproduksi spora (3) Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesa (4) Dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual (5) Beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh berbentuk filamen dengan dinding sel yang mengandung selulosa atau khitin, atau kedua-duanya. Selain itu fungi dapat bersifat parasit (memperoleh makanan dari benda hidup) atau saprofit (memperoleh makanan dari benda mati). 
Jamur memiliki struktur yang lebih komplit dibanding bakteri, karena masing-masing sel jamur memiliki satu atau lebih inti sel. Mampu beradaptasi hampir di segala habitat di muka bumi, dan umumnya menyukai kondisi yang lembab, pH asam, dan sedikit cahaya (Nursanto Didik Budi 2007). Masing-masing sel jamur memiliki satu atau lebih inti sel. Mampu beradaptasi hampir di segala habitat di muka bumi, dan umumnya menyukai kondisi yang lembab, pH asam, dan sedikit cahaya (Nursanto Didik Budi 2007).
METODE


A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB di Laboraturium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada tanggal 28 Maret 2013.
B.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, alat bedah, preparat, metilen blue. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ikan sakit (tongkol, gurame, lele, mas, patin, nila, udang dan ikan laut).
C.     Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini sebagai berikut :
1.      Dikoleksi ikan dan udang dari berbagai sumber, TPI (tempat pelelangan ikan), kolam budidaya, da tambak.
2.      Dicatat perilaku ikan dan udang yang masih dihup ketika dalam kolam yang menunjukan gejala tidak normal.
3.      Dikoleksi parasit dari bagian eksternal; sisik, sirip dan insang.
4.      Ikan dibedah dan koleksi parasit di bagian internal; saluran pencernaan, kepala , dan mata.
5.      Diamati parasit dibawah mikroskop.
6.      Diidentifikasi parasit tersebut.
7.      Disimpan parasit dalam botol film yang telah berisi larutan formalin 10% dan dilebel dengan isi nama prasit, inang, tanggal pengambilan, dan lokasi sampel.








HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Hasil
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

No
Kelompok
Ikan
gejala klinis
Parasit yang ditemukan
organ
Gambar
Keterangan
1
Satu
Ikan lele
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2
Dua
Ikan mas
Tutp insang terlihat pucat
Mycobolus sp
 Insang
http://sphotos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/150161_630830270263730_155352274_n.jpg

Ektoparasit


Ikan mas
Nafsu makan berkurang
Protozoa
Usus
http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s480x480/548950_630827603597330_305906063_n.jpg

Endoparasit
3
Tiga
Ikanpatin
Nafsu makan berkurang
Nematoda
Usus

Endoparasit
4
Empat
Ikan
guramy
Lendir di permukaan
Nematoda
Sisik
http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/479956_638760629474214_169270069_n.jpg

Ektoparasit


Ikan guramy
Berenang miring
Jamur
operculun
http://sphotos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/625587_638761416140802_739585834_n.jpg

Ektoparasit


Ikan guramy

Acanthocephalusjacksoni
Usus
http://sphotos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/483679_638761156140828_616473619_n.jpg

Endoparasit
5
Lima
Ikan tongkol

Anisakisspp
Mata
http://sphotos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/305955_609988542347853_1506362901_n.jpg

Ektoparasit
6
Enam
Udang
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
7
Tujuh
Nila
Terdapat jamur dibagian insang
Jamur
Insang
2013-03-28 13.52.45.jpg


Ektoparasit

Tujuh
Nila
Ikan kehilangan nafsu makan
Nematoda
Usus
2013-03-28 14.19.23.jpg
Endoparasit

Tujuh
Nila
Sisik Nampak kusam
Splanchnotrophidae
Sisik dan tutup insang
2013-03-28 14.25.53.jpg
Ektoparasit
8
Delapan
Ikan sebelah
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
9
Sembilan
Ikan hias
Pergerakan dan respon terhadap kejutan lambat
Girodactylus
Sisik
http://sphotos-c.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/562183_575474029137667_406525970_n.jpg
Ektoparasit

Jenis parasite danjamur yang ditemukan
No
Jenis Parasit & Jamur yang ditemukan
Tempat ditemukan
Keterangan
1
Mycobolus sp
Insang
Ektoparasit
2
Protozoa
Usus
Endoparasit
3
Nematoda
Usus
Sisik
Endoparasit
Ektoparasit
4
Jamur
Operculum daninsang
Ektoparasit
5
Acanthocephalusjacksoni
Usus
Endoparasit
6
Anisakis spp
Mata
Ektoparasit
7
Splanchnotrophidae
SisikdanInsang
Ektoparasit
8
Girodactylus
Sisik
Ektoparasit





B.     Pembahasan

Anderson (2000), mengklasifikasikan parasit Anisakis spp., sebagai berikut:
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Nematoda
Class                : Secernentea
Order               : Ascaridida
Super Family   : Ascaridoidea
Family             : Anisakidae   
Genus              : Anisakis
Spesies            : Anisakis spp
Siklus hidup parasit ini di alam meliputi transmisi larva dari satu predator ke predator lain, yaitu dari crustacea yang dimakan oleh cumi, gurita atau ikan, lalu dimakan oleh mamalia laut sedangkan manusia sebagai hospes incidental atau terjangkit akibat kesalahan pola makan (Nyoman, 2000).
Desrina dan Kusumastuti (1996) mengemukakan bahwa saluran pencernaan ikan merupakan organ yang paling banyak diserang oleh cacing Anisakis spp. Pada kasus infeksi berat Anisakis yang menyerang jaringan organ hati ikan Cod, dilaporkan bahwa hati ikan tersebut mengecil dan kehilangan fungsinya sengkan infeksi pada otot kemungkinan kecil pengaruhnya sehingga diduga infeksi yang berbahaya adalah infeksi sekunder yang ditimbulkan karena adanya penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme (Kahl, 1938; dalam Latama, 2006).
Anisakis spp dewasa ditemukan di dalam perut mamalia laut, dimana mereka melekat dalam mucosa secara berkelompok. Produksi telur parasit dewasa dilepaskan keluar melalui feses mamalia. Perkembangan telur secara embryonase terjadi di dalam air, dan larva L1 dibentuk dalam perut. Larva mengalami molting, menjadi L2 yang berenang bebas  di badan air setelah mereka lepas dari telur. Larva tersebut termakan oleh krustacea. Larva yang termakan akan berkembang menjadi L3 yang menginfeksi ikan dan cumi-cumi. Setelah inang mati, larva dapat bermigrasi ke jaringan otot. Ketika ikan atau cumi-cumi yang terkandung larva L3 Anisakis termakan oleh mamalia laut, larva akan mengalami molting kedua dan berkembang menjadi cacing dewasa (Parker dan Parker, 2002).

KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Parasit yang dapat menyerang organisme adalah dari jenis virus, bakteri, jamur, protozoa, golongan cacing dan udang renik.
2.      Dari semua ikan yang dibawa saat praktikum, banyak ikan yang terkena parasit.
3.      Pada ikn tongkol parasit yang ditemukan adalah Anisakis spp.
4.      Anisakis spp merupakan jenis parasit yang menyerang tubbuh bagian luar atau ectoparasit.





















DAFTAR PUSTAKA


Anderson, R. C. 2000. Nematode Parasites of Vertebrates: their development and transmission. 2nd edition. CAB. International. UK. P. 650.
Desrina dan Kusumastuti,G. 1996. Profil Cacing Pada Ikan Jeruk (Abbalistes stelatus) yang didaratkan di TPI Batang. In Press.
Latama, G. 2006. Parasit Metazoa Pada Ikan Tenggiri, Scomberomorus commerson (Lacepede, 1800), di Perairan Sekitar Sulawesi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Parker, J.N. and Parker P.M. 2002. The Official Patient’s Sourcebook of Anisakiasis. ICON Health Publication, San Diego, USA. PP 120.
Nyoman. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular.